Hereditas Pada Manusia


Halo teman-teman, Kali ini kita akan belajar tentang hereditas pada manusia. Nah sebelumnya disini apakah ada teman-teman yang sudah tahu hereditas itu apa sih?




                               ✿✿✿


Kalian tentu pernah mendengar jika ada anak yang golongan darahnya berbeda dari orang tuanya kan?. Misalnya, si anak punya golongan darah O, padahal golongan darah kedua orang tuanya A. Menurut kamu, dia itu anak kandung orang tuanya atau bukan ya?


Nah, Sebenarnya pasangan ayah dan ibu yang memiliki golongan darah sama-sama A, bisa saja mempunyai anak dengan golongan darah O. Kenapa bisa begitu? Yuk kita bahas lebih lanjut...


Sistem Golongan Darah ABO

     Dalam hereditas pada manusia, ada beberapa cara menentukan golongan darah. Sistem pertama yang biasa digunakan adalah sistem ABO. Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dikontrol oleh 3 macam alel, yaitu alel IA, IB, dan IO.

     Alel IA dan alel IB memiliki sifat dominan, alel dominan adalah varian dari gen yang menentukan karakter dominan. Sementara alel IO sifatnya resesif. Alel resesif adalah alel yang ditutupi oleh alel dominan.

     Nah, karena sifat alel A dan B dominan, sementara O resesif, kombinasi golongan darah manusia jadi ada 4 macam, yaitu A, B, AB, dan O.

     Orang yang memiliki golongan darah A memungkinkan menghasilkan dua genotip, yaitu homozigot IA IA atau heterozigot IA IO. Karena IO resesif, orang yang memiliki genotip IA IO akan memiliki golongan darah A.

     Genotip adalah susunan gen khas yang diwariskan orang tua ke anaknya. Sementera itu fenotip adalah ciri khas fisik yang terbentuk karena gabungan dari genotip dan pengaruh lingkungan

     Orang dengan golongan darah B juga bisa memiliki dua kemungkinan genotip, yaitu homozigot IB IB atau heterozigot IB IO. Kalau golongan darah kamu AB, berarti kamu memiliki genotip IA IB. Golongan darah O harus memiliki genotip homozigot IO IO supaya fenotipnya O.



✿✿✿



Hereditas pada manusia membuat kita memiliki golongan darah yang beragam.


Contoh Sistem ABO

     Contoh sistem ABO dalam menentukan golongan darah misalnya seperti ini, seorang ayah memiliki golongan darah heterozigot A, IA IO, sementara seorang ibu memiliki golongan darah yang juga heterozigot A, IA IO, maka anak mereka bisa memiliki dua kemungkinan golongan darah.

     Kalau sang anak mewarisi IA dari ayahnya dan IA dari ibunya, ia akan memiliki genotip yang homozigot. Sang anak pasti akan memiliki golongan darah A. Sedangkan kalau sang anak mewarisi IA dan IO dari orang tuanya, genotipnya akan jadi heterozigot, tapi anak ini akan tetap memiliki golongan darah A.

     Nah, kalau sang anak mewarisi IO IO, baik dari ayah atau ibunya, sang anak akan memiliki golongan darah O. Jadi, dari orangtua yang memiliki golongan darah A heterozigot, bisa memiliki anak dengan perbandingan genotip 3 golongan darah dan 1 golongan darah O.

     Makanya, kalau ada anak yang memiliki golongan darah O, padahal orang tuanya memiliki golongan darah A seperti yang dibahas di awal artikel ini, bukan berarti anak tersebut anak tiri atau bukan anak kandung orang tuanya. Melainkan karena anak tersebut mewarisi IO IO dari kedua orang tuanya.


Protein Pembeda Sistem ABO

     Sistem ABO memiliki protein pembeda. Letak protein pembeda ini ada di membran sel darah merah atau eritrosit yang disebut antigen. Golongan darah A eritrositnya memiliki protein yang bernama antigen A. Golongan darah B memiliki antigen B. Golongan darah AB memiliki dua jenis antigen, ada A dan B. Sementara golongan darah O enggak punya antigen sama sekali.

     Jadi, penggolongan darah sistem ABO ini berdasarkan ada atau enggaknya antigen tadi. Antigen ini memiliki kaitan dengan sistem imunitas seseorang. Sistem ini nggak ada hubungannya dengan sifat seseorang yang membahas karakter manusia berdasarkan golongan darahnya.

     Selain karena kepribadian manusia itu kompleks, sifat manusia juga dipengaruhi kombinasi antara faktor gen, juga neurotransmitter otaknya yang mengatur emosi, level hormon, dan juga pengaruh lingkungan.

     Makanya kalau kamu baca buku-buku tentang karakter manusia berdasarkan golongan darah, kamu jangan langsung percaya Pahamifren. Kalau buat seru-seruan saja sih nggak apa-apa. Anggap saja kamu sedang membaca horoskop atau iseng bermain ramalan cinta.


Transfusi Darah

     Di antara kamu mungkin pernah merasa penasaran, kenapa kita nggak bisa seenaknya mendonorkan darah ke orang lain? Jawabannya karena adanya antigen. Antigen ini mejadi salah satu faktor penting dalam hereditas pada manusia.

     Karena, saat mendonorkan darah, golongan darah pendonor dan penerima donor harus sama. Jadi, kalau kamu mau donorkan darah A, ya harus ke orang yang golongan darahnya A.

     Kalau darah A didonorkan ke orang dengan golongan darah B, tubuh orang yang bergolongan darah B tersebut akan mendeteksi kalau ada antigen A dari golongan darah A. Darah B akan memproduksi antibodi A atau anti-A untuk menghancurkan sel darah A. Kalau udah begini, transfusinya akan sia-sia.




✿✿✿





Demikian penjelasan yang dapat saya sampaikan, terimakasih dan sampai jumpa di materi selanjutnya 😊



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erupsi Gunung Berapi

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika berbasis Android

Mengenal Benua Asia